PEMBELAJARAN
A.
MODEL
PEMBELAJARAN
Model
pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan
perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran
sangat erat kaitanya dengan gaya belajar peserta
didik (learning style) dan gaya
mengajar guru (teaching style), yang keduanya disingkat menjadi SOLAT (Style of
learning and teaching). Adapun model pembelajaran peserta didik sebagai
berikut.
1. Example Non-Examples
langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran
ini sebagai berikut
a. guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pemebelajaran
b.
guru menempelkan gambar dipapan tulis, ditayangkan
melalui OHP atau in focus
c.
guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk memerhatikan dan menganalisa gambar
d.
melalu diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik dan
hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat
e.
setiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil
diskusinya
f.
mulai dari komentar hasil diskusi peserta didik, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapa
g.
kesimpulan
2. Ficture and Ficture
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
a.
guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
menyajikan materi sebagai pengantar
c.
guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
d.
guru menunjuk atau memanggil peserta didik secara
bergantian memasang dan mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
e.
guru menanyakan alas an atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut
f.
dari alas an urutan gambar tersebut, guru mulai
menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensimyang ingin dicapai
g.
kesimpulan/rangkuman
3. Numbered Head Together (Kepala Bernomor)
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai
berikut
a.
peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta
didik dalam setiap kelompok mendapat nomor
b.
guru memberika tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakanya
c.
kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakanya dan atau mengetahui
jawabanya
d.
guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang
dipanggil melaporlan hasil kerja sama mereka
e.
tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk
nomor yang lain
f.
kesimpulan
4. Cooperative Script ( Skrip Kooperatif)
Model pembelajarn ini dimana peserta didik bekerja berpasangan dan
bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang
dipelajari. Adapun langkah-langkah yang dapt dilakukan dalma model pembelajaran
ini sebagai berikut
a.
guru membagi peserta didik untuk berpasangan
b.
guru membagikan wacana atau materi setiap paserta didik
untuk dibaca dan membuat ringkasan
c.
guru dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
d.
pembicara membacakan ringkasanya selengkap mungkin,
dengan memasukan ide-ide pokok dalam ringkasanya, sementara pendengar:
1)
menyimak, mengoreksi, dan menunjukan gagasan pokok yang
kurang lengkap
2)
membantu menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau dengan materi lainya.
e.
bertukar peran, yaitu peran yang semula sebagai
pembicara ditukar menjadi pendengar, dan sebaliknya
f.
kesimpulan bersama-sama antara peserta didik dengan
guru
g.
penutup
5. Kepala Bernomor Struktur ( Modifikasi
dari Number Heads)
langkah-langkah dalam model pembelajarn in dapat dilakukan kegiatan
sebagai berikut.
a.
peserta didk dibagi dalam kelompok, setiap peserta
didik dalam kelompok dan mendapat nomor
b.
penugasan diberikan kepada setiap eserta didik berdasarkan
nomor tehadap tugas yang berangkai. Misalnya, peserta didik nomor satu bertugas
mencatat soal, peserta didik nomor dua mengerjakan soal, dan peserta didik
nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya
c.
jika perlu, guru bias menyuruh kerja sama antar
kelompoknya dan bergabung bersama beberapa peserta didik dengan tugas yang sama
bias saling membantu atau mencocokan hasil kerja sama mereka
d.
laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
e.
kesimpulan
6. Student Teams Achievement Division (STAD)
Student tim achievement Division (STAD) merupakan model pembelajaran
kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil. Adapun langkah-langlah yang dapat
ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai berikut
a.
peserta didik diberikan tes awal dan diperoleh skor
awal
b.
peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil 4-5 tahun
secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin, ras suku
c.
peserta didik menyampaikan tujuan dan memotivasi
peserta didik
d.
guru menyajikan bahan pelajaran dan peserta didik
bekerja dalam tim
e.
guru membimbingkan kelompok peserta didik
f.
peserta didik diberi tes tentang materi yang tel;ah
diajarkan
g.
memberikan penghargaan
7. Jigsaw (Model Tim Ahli)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
peserta didik dikelompokan kedalam 4 anggota tim
b.
setiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
berbeda
c.
setiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan
d.
anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagia/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
e.
setelah selesai, diskusi sebagai tim ahli setiap
anggota kembali kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang sub bab yang mereka kuasai dan setiap anggota lainya mendengarkanya
f.
tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi
g.
guru memberi evaluasi
h.
penutup
8. Promblem Based Intruction (Pembelajaran
Berdasarkan Masalah)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan logistic yang
dibutuhkan tujuanya, memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas
pemecahan ,asalah yang dipilih
b.
guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut,
dengan cara menetapkan topic, tugas, jadwal, dan kegiatan lainya
c.
guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah
d.
guru membatu peserta didik dalam merencanakn menyiapkan
karya yang sesuai, seperti laporan, dan membantu mereka berbagi tugas dengan
temannya
- guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
9. Artikulasi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.
guru menyajikan materi
c.
untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuk
kelompok berpasangan dua orang
d.
guru meminta seorang peserta didik dari pasangan itu
untuk menceritakan materi yang baru diterimanya, kemudian pasanganya
mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil, setelah itu berganti peran,
serta begitu juga kelompok lainya.
e.
Guru meminta peserta didik secara bergiliran dan acak
menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasanganya.
f.
Guru mengulangi dan menjelaskan kembali materi yang
belum dipahami peserta didik
g.
Kesimpulan
10. Mind
Mapping
Model pembelajaran ini sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal
peserta didik atau untuk menemukan alternative jawaban. Adapun Langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini sebagai berikut
a.
guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b.
guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi peserta
didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternative jawaban
c.
membentuk kelompok yang anggotanya masing-masing 2-3
orang
d.
setiap kelompok menginventarisasi dan mencatat
alternative jawaban hasil diskusi
e.
setiap kelompok atau secara acak kelompok tertentu
membacakan hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokan sesuai
kebutuhan guru
f.
dari data-data di papan, peserta didik diminta membuat
kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru
11. Make A Match (Mencari Pasangan )
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topic yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu
soal dan bagian lainya kartu jawaban
b.
setiap peserta didik mendapat satu buah kartu
c.
setiap peserta didik memikirkan jawaban atas soal dari
kartu yang dipegang
d.
setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai
kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
e.
setiap peserta didik yang dapat mencocokan kartunya
sebelum batas waktu diberi poin
f.
setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap
peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
g.
kesimpulan
12. think Pair and Share
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model mengajar ini sebagai
berikut
a.
guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin
dicapai
b.
peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi
atau permasalahan yang disampaikan guru
c.
peserta didik diminta berpasangan dengan teman
sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing
d.
guru memimpin pleno kecil diskusi, setiap kelompok
mengemukakan hasil diskusinya
e.
berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan
pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
f.
guru memberi kesimpulan
g.
penutup
13. Debate
(debat)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru membagi 2 kelompok peserta debat yang pro dan
kontra
b.
guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
didebatkan oleh kedua kelompok diatas
c.
setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah
satu anggotanya kelompok pro untuk berbicara saat itu ditanggapi atau dibalas
oleh kelompok kontra, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bisa
mengemukakan pendapatnya
d.
sementara peserta didik menyampaikan gagasanya guru
menulis inti gagasan dari setiap oembicaraan, sampai sejumlah gagasan yang
diharapkan guru terpenuhi
e.
guru menambahkan gagasan yang belum terungkap
f.
dari gagasan-gagasan tersebut, guru mngajak peserta
didik membuat kesimpulan yang mengacu pada topic yang ingin dicapai
14. Role Playing
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru menyusun (menyiapkan) scenario yang akan
ditampilkan
b.
mununjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari
scenario dua hari sebelum proses pembelajaran
c.
guru membentuk kelompok peserta didik yang anggotanya 5
orang
d.
guru memberi penjelasan tentang kompetensi yang ingin
dicapai
e.
guru memanggil para peserta didik yang sudah ditunjuk
untuk memerankan scenario yang sudah dipersiapkan
f.
masing-masing peserta didik duduk dikelompoknya, sambil
mengamati scenario yang sedang diperagakan
g.
setelah selesai pementasa, setiap peserta didik diberi
kertas lembar kerja untuk pembahasan
h.
masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulanya
secara umum
i.
evaluasi
j.
penutup
15. Group Investigation
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru membagi
kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b.
guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c.
guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk mengambil
satu materi tugas yang berbeda
d.
masing-masing kelompok secara kooperatif membahas
materi yang berisi materi temuan
e.
setelah
selesai diskusi kelompok, masing-masing juru bicara, menyampaikan hasil
pembahasanya
f.
guru
memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
g.
evaluasi
h.
penutup
16. Talking Stik
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a. guru menyiapkan sebuah tongkat
b. guru menyampaikan materi pokok yang akan
dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca
dan mempelajari materi pegangannya
c. setelah selesai membaca buku dan
mempelajarinya, peserta didik dipersilahkan untuk menutup bukunya
d. guru mengambil tongkat dan memberikan
kepada peserta didik, yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya.
Demikian seterusnya, sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk
menjawab setiap pertanyaan dari guru
e. guru memberikan kesimpulan
f.
evaluasi
g. penutup
17. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a. setiap peserta didik mendapat satu
pasangan (guru biasa menunjukan pasanganya atau peserta didik menunjukan
pasanganya)
b. guru memberikan tugas dan peserta didik
mengerjakan tugas dengan pasanganya
c. setelah selesai, setiap pasangan bergabung
dengan satu pasangan yang lain
d. kedua pasangan tersebut bertukar pasangan
masing-masing pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban
mereka
e. temuan baru yang didapat dari pertukaran
pasangan, kemudian dibagikan kepada pasangan semula
18. Snowball
Throwing
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a. guru menyampaikan materi
b. guru membentuk kelompok-kelompok dan
memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi
c. masing-masing ketua kelompok kembali
kekelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temanya
d. kemudian masing-masing diberikan satui
lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang mneyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
e. kemudian, kertas tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari satu peserta didik ke peserta didik yang lain selama ±
15 menit
f.
setelah
peserta didik dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk
bola tersebut secara bergantian
g. evaluasi
h. penutup
19. Student Facilitator and Explaining
Peserta didik mempersentasikan
gagasan kepada rekan peserta lainya. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dlam
model pembelajaran ini sebagai berikut
a. guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. guru menyajikan materi
c. guru memberikan kesempatan peserta didik
untuk menjelaskan kepada peserta didik lainya, baik melaui bagan/peta konsep
maupun media lainya
d. guru menyimpulkan gagasan dari peserta
didik
e. guru menerangkan semua materi yang disajikan disaat itu
f.
penutup
20. Course
Review Horray
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut
a.
guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai
b. guru
menyajikan materi
c. memberikan
kesempatan siswa Tanya jawab
d. untuk
menguji pemahaman, peserta didik disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan
kebutuhan dan setiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
e. guru
membaca soal secara acak dan peserta didik menulis jawaban didalam kotak yang
nomornya disebutkan oleh guru dan langsung mendiskusikanya, jika benar diisi
tanda benar (√) dan kalau salah diisi tanda silang (x)
f.
siswa yang sudah mendapat tanda √ vertical atau
horizontal, atau diagonal harus berteriak horay…..atau atau yel-yel lainya
g. nilai
peserta didik dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh
h. penutup
21. Demonstration
Demonstrasi dilakukan bagi materi yang memerlukan paeragaan atau
percobaan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran ini
sebagai berikut
a.
guru menjelaskan indicator pembelajaran yang diharapkan
b.
guru menyajikan sekilas materi yang akan disampaikan
c.
guru menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d.
guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk
mendemonstrasikan sesuai scenario yang telah disiapkan
e.
seluruh peserta didik memerhatikan demonstrasikan dan
mneganalisanya
f.
setiap peserta didik atau kelompok mngemukakan hasil
analisanya dan juga pengalaman peserta didik untuk mendemonstrasikan
g.
guru membuat kesimpulan
22. Explicit instruction (pengajaran
langsung)
Pembelajarn langsung, khusus dirancang untuk mengembangkan belajar
peserta didik tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang
dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah langkah-langkah yang dapat
dilakukan dalam pembelajaran ini sebagai berikut
a.
menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik
b.
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
c.
membimbing pelatihan
d.
mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e.
memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
23. Cooperatif Integrated Reading and Composition (Kooperatif Terpadu
Membaca dan Menulis)
langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pembelajaran ini sebagai
berikut
a.
membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen
b.
guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topic
pembelajaran
c.
peserta didik bekerjasama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis
pada lembar kertas
d.
mempresentasikan/membaca hasil kelompok
e.
guru membuat kesimpulan bersama
f.
penutup
24. Inside-Ooutside
Crycle (Lingkaran Kecil-Lingkaran Besar)
Peserta didik saling membagi informasi pada saat
yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model pembelajaran mengajar ini
sebagai berikut.
a. Separuh kelas berdiri
membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
b. Separuh kelas lainnya
membentuk lingkaran diluar lingkaran pertama, menghadap kedalam.
c. Dua peserta didik yang
berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran
informasi bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan.
d. Kemudian, peserta didik
berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara peserta didik yang berada
dilingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam.
e. Sekarang, giliran
peserta didik berada di lingkaran besar yang membagi informasi, demikian seterusnya.
26. Tebak Kata
Buat kartu ukuran 10x10 cm dan isilah cirri-ciri
atau kata-kata lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang
ingin ditebak. Setelah itu, buat kartu ukuran 5x2 cm untuk menulis kata-kata
atau istilah yang mau ditebak (karu ini nantinya dilipat dan ditempel pada dahi
atau diselipkan di telinga)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model
pembelajaran ini sebagai berikut.
a.
Jelaskan indicator pembelajaran TPK atau materi ± 45 menit.
b.
Suruhlah peserta didik berdiri di depan kelas dan berpasangan.
c.
Seseorang peserta didik di beri kartu yang berukuran 10x10 cm yang nanti
dibacakan pada pasangannya . Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang
berukuran 5x2 cm yang
d.
isinya tidak boleh dibaca (dilipat), kemudian ditempelkan di dahi atau di
selipkan di telingan.
e.
Sementara peserta didik membawakartu 10x10 cm membacakan kata-kata yang
tertulis didalamnya, pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10x10
cm. jawaban tepat jika sesuai dengan isikartu yang ditempelkan di dahi atau
telinga.
f.
Jika jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu
boleh duduk. Namun, jika belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh
mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung member jawabannya.
g.
Dan Seterusnya.
27. Word Square
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model
pembelajaran sebagai berikut.
a.
Buat kotak sesuai keperluan.
b.
Buat soal sesuai indicator.
c.
Sampaikan materi.
d.
Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.
e.
Peserta didik di suruh menjawab soal, kemudian mengarsir huruf dalam kotak
sesuai jawaban.
f.
Berika poin setiap jawaban dalam kotak.
28. Scramble
Langkah-langkah yang dilakukan dalam model
pembelajaran sebagai berikut.
a. Buatlah pertanyaan
yangf sesuai dengan indikator pembelajaran.
b. Buat jawaban yang di
acak hurufnya.
c. Guru menyajikan materi
sesuai TPK
d. Membagikan lembaran
kerja sesuai contoh.
29. Take and Giva
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam model
Take and Give sebagai berikut.
a.
Buat kartu ukuran ± 10x15 cm bagi sejumlah peserta.
b.
Setipa kartu berisi sub materi (yang berbeda dengan kartu yang lainnya,
materi sesuai dengan indikator pembelajaran).
c.
Siapkan kelas sebagai mana mestinya.
d.
Jelaskan materi sesuai dengan indikasi pembelajaran.
e.
Untuk menetapakan pengusaan peserta, setiap peserta didik diberi satu kartu
untuk dipelajari (dihapal) lebih kurang 5 menit.
f.
Semua peserta didik disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling
member informasi. Setiapa siswa harus mencatat nama pasangannya pada kartu.
g.
Demikian seterusnya, sampai setiap peserta dapat saling member dan menerima
materi masing-masing (take and give)
h.
Untuk mengevaluasi keberhasilan berikan siswa pertanyaan yang tidak sesuai
dengan kartunya (kartu orang lain).
i.
Strategi ini dapat dimodifikasi sesuai keadaan.
j.
Kesimpulan.
30. Concept Sentence
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model
pembelajaran ini sebagai berikut.
a.
Guru menyampaikan kompensasi yang ingin dicapai.
b.
Guru menyajikan materi.
c.
Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen.
d.
menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disaikan .
e.
Setipa kelompok disuruh membuat bebrapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata
kunci setiap kalimat.
f.
Hasil diskusi kelompok (didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu guru).
g.
Kesimpulan.
31. Complete Sentence
Langkah-langkah yang
dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagaiberikut.
a. Siapkan blangko isian,
berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
b. Guru menyampaikan yang
ingin disampaikan.
c. Menyampaikam materi
secukupnya atau peserta disuruh membacakan buku atau model dengan waktu
secukupnya.
d. Membentuk kelompok 2
atau 3 orang secara heterogen.
e. Bgiakn lembaran kerja
berupa paragraf yang kalimanya belum lengkap.
f.
Peserta diharafkan berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban
yang tersedia.
g. Bicarakan bersama-sama
anggota kelompok.
h. Setelah jawaban benar,
yang salah diperbaiki. Setiap pesera disuruh membaca berulang-ulang sampai
mengeti atau hapal.
i.
SKesimpulan.
32. Time Token Arend
1998
Struktur yang dapat digunakan untuk mengajarkan
keterampilan social untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau diam
sama sekali. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini
sebagai berikut.
a.
Kondidikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative Learning)
b.
Setiap siswa diberikan kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik.
c.
Setiap siswa diberikan sejumlah nilai sesuai waktu keadaan.
d.
Jika telah selesai berbicara, kupon yang dipegang pesrta didik diserahkan
dan setiap berbicara satu kupon.
e.
Peserta didik yang telah habis kuponnya tidak boleh berbicara lagi, dan
setiap peserta didik yang masih memegang kupon harus bicara sampai kuponnya
habis.
33. Keliling Kelompok
Keliling kelompok maksudya, agar masing-masing
anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya. Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai berikut.
a.
Salah satu peserta didik dalam masing-masing kelompok menilai dengan
memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka
kerjakan.
b.
Peserta berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya.
c.
Demikian seterusnya, giliran bicara bisa dilaksanakan sesuai dengan arah
perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan
34. Tari Bambu
Tari bambu bertujuan agar peserta didik saling
berbagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam
waktu singkat secara teraturan. Strategi ini cocok untuk materi yang
membutuhkan pertukaran pengalaman pikiran dan informasi antarsiswa
Adapun langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran ini sebagai berikut.
a. Separuh atau seperapat
kelas, jika jumlah siswa terlalu banyak berdiri sejajar. Cukup ruangan, mereka
bisa berjajar didipan kelas. Kemungkinan lain adalah peserta didik bersejajar
di sela sela deretan bangku. Cara yang kedua ini akan memudahkan pembentukan
kelompok karena diperlukan waktu relatif singkat .
b. Separuh kelas lainnya
bejajar dan menghadap jajaran yang pertama.
c. Dua peserta didik yang
berpasangan dari kedua jajaran berbagai informasi
d. Kemudian, Satu atau dua
peserta didik yang berdiri diujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya
di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini, masing-masing
peserta didik mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi. Pergeseran bisa
dilakukan terus sesuai dengan kebutuhan.
35. Dua Tinggal Dua
Tamu (Two Stay Two Stray)
Dua tinggal dua tamu (Two Stay Two Stray)
memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi
dengan kelompok lainnya. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model
pembelajaran ini sebagai berikut.
a.
Peserta didik bekerjasama dalam kelompok berempat.
b.
Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok bertemu kekelompok
yang lain.
c.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
informasi mereka ke tamu mereka.
d.
Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka masing-masing dan melaporkan
temuan mereka dari kelompok lain.
e.
Kelompok memcocokkan dan membahas hasil kerja mereka.
B. BELAJAR EFEKTIF
Belajar yang efektif sangat ditentukan oleh factor internal dan eksternal
peserta didik.
1. Fakto Internal
Faktor
internal yang mempengaruhi belajar efektif, diantaranya :
a.
Kecerdasan (intelligent quotient)
b.
Bakat (aptitude);
c.
Minat (interest);
d.
Motivasi (motivasion);
e.
Rasa percaya diri (self confidence);
f.
Stabilits emosi (emosional stability);
g.
Komitmen (commitmen); dan
h.
Kesehatan fisik
2. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal yang mempengaruhi belajar efektif, diantaranya :
a.
Kompetensi guru (pedagogic, social, personal, dan professional);
b.
Kualifikasi guru;
c.
saran pendukung;
d.
kualitas teman sejawat;
e.
atmosfir belajar;
f.
kepemimpinan kelas;
g.
biaya.
Bird and Bird (1945) dalam learning More by Effective Study, menjelaskan
dari segi perilaku dalam proses pembelajaran dimana peserta didik dituntut
untuk belajar melakukan aktivitas sebagai berikut.
1.
Compare, yaitu membandingkan, menerangkan persamaan dan perbedaan
2.
Contras, yaitu membedakan, menerangkan perbedaan, kelainan, dari benda,
sifat, peristiwa, atau masalah.
3.
Criticize, yaitu memberikan kritik (pertimbangan, analisa, strength,
weakness, opportunity, dan threat).
4.
Define, yaitu memberikan batasan,secara ringkas, otoritatif sehingga beda
dengan yang lainnya.
5.
Describe, yaitu menguraikan secara panjang lebar, meriwayatkan dalam bentuk
rangkaian cerita.
6.
Diagram, yaitu melukiskan, memberikan jawaban grafis dalam hal tertentu
dalam menambahkan penjelasan.
7.
Discuss, yaitu memperbincangkan, melakukan analisa, memberikan alas an
secara lengkap setuju atau tidak setuju.
8.
Enumerete, yaitu yaitu menyebutkan satu persatu, menuliskan dalam daftar
atau garis besar dengan mengemukakan pokok-pokok bahasan secara ringkas satu
persatu.
9.
Explain, yaitu menerangkan, menjelaskan, menafsirkan, dan menunjuk materi
yang di kemukakan, memberikan alas an/sebab bagi perbedaan pendapat atau hasil.
10.
Evaluate, yaitu memberikan penilaian, baik SWOT, penilaian para ahli,
maupun penilaian sendiri.
11.
Illutrate, yaitu memberikan conoh, memberikan suatu gambaran, lukisan,
grafik, atau contoh yang nyata untik menjelaskan suatu masalah.
12.
Interpret, yaitu menafsirkan, menerjemahkan, memberikan contoh, memberikan
kupasan, memberikan ulasan pokok bahasan, biasanya dengan memberikan
pertimbangan tentang hal tersebut.
13.
Justify, yaitu membenarkan, membuktikan, atau memberikan alasan bagi keputusan
atau kesimpulan, berusaha dengan sungguh-sungguh dengan semua kemampuan untuk
meyakinkan.
14.
List, yaitu membuat daftar, menyebutkan satu persatu menuliskan suatu
rangkaian pernyataan ringkas yang
disebut satu persatu.
15.
Outline, yaitu membuat garis besar, menyusun suatu rangkaian dalam
pokok-pokok bahasan utama dan pembagiannya lebih lanjut dengan menghilangkan
perincian yang detail dan menekankan susunan dan penggolongan dari hal
tersebut.
16.
Prove, yaitu membuktikan, mengemukakan pembuktian berdasarkan fakta atau
memberikan alasan logis yang jelas.
17.
Relate, yaitu menghubungkan, menunjukan bahwa hal itu berhubungan satu sama
lain atau bagaimana yang satu mengakibatkan yang lainnya, atau sama dengan yang
lainnya.
18.
Review,yaitu meninjau, memeriksa secar kritis suatu pokok bahasan dengan
menganalisa dan memberikan ulasan terhadap pernyataan penting yang dibuat
mengenai bahasan tersebut.
19.
State, yaitu menyatakan, mengemukakan pokok-pokok bahasan utama dalam
rangkaian yang jelas dan singkat, biasanya dengan menghilangkan
perincian-perincian, gambar, dan contoh-contoh.
20.
Summarize, yaitu member ringkasan, memberikan pokok-pokok bahasan utama
atau fakta-fakta dalam bentuk ringkasan seperti dalam ringkasan dari satu bab,
dengan menghilangkan perincian dan gambar.
21.
Trae, yaitu menguraikan perkembangan, menguraikan dalam bentuk cerita
mengenai kemajuan, perkembangan, dan peristiwa historis dari mulai titik
pangkal.
Selanjutnya Francis P. Robinson menyatakan tentang
Effective Study, teruma melalui kegiatan membaca dengan metode SQ 3 R,
yaitu :
1. Survery, yaitu menyelidiki terlebih dahulu
untuk mendapatkan gambaran selintas mengenai isi/pokok yang akan dipelajari.
2. Question, yaitu mengajukan pertanyaan dari
pokok atau isi buku yang di baca secara selintas.
3. Read, yaitu membaca secara aktif untuk
memberikan jawaban terhadap pernyataan yang dibuat.
4. Recite, yaitu mengucapkan kembali atas
jawaban yang diberikan terhadap pertanyaan dengan tidak dengan melihat
buku/menengok terhadap catatan kecil yang menjadi garis besar.
5. Review, yaitu mengulangi setelah bab itu
selesai, mengulangi apa yang telah dibacanya dengan memeriksa kertas
catatannya. Jawaban garis besar dibaca secara sepintas sehingga mendapat
gambaran yang lebih jelas mengenai pokok-pokok yang di uraikan secara terpadu
satu sama lainnya.
C. M EDIA PEMBELAJARAN
Media pembelajran merupakan segala bentuk
perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara
cepat , tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme. Media
pembelajaranmerupakan alat bantu pendengaran dan penglihatan (Audio Visual Aid)
bagi peserta didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara
signifikan. Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui :
1. situasi dan kondisi yang sesungguhnya;
2. mengamati benda pengganti dalam wujud alat
peraga;
3. membaca bahan-bahan cetakan, seperi majalah,
buku, surat kabar, dan sebainya.
Perubahan yang begitu cepat dan kompleks,
menuntut strategi belajar yang cepat pula supaya terjadi perubahan peserta
didik secara cepat dalam berbagai aspek perilaku kehidupan, Gordon Dryden dan
Jeannette Vos (2000:19) menyatakan delapan keyakinan belajar cepat (learning
revolution), yaitu sebai berikut.
1. Dunia sedang bergerak sangat cepat melaui
titik balik sejarah yang sanat menentukan.
2. Kita hidup ditengah revulisi yang mengubah
cara hidup, berkomunikasi, berfikir, dan mencapai kesejahteraan.
3. Revolusi ini akan menentukan cara kita dan
anak-anak kita bekerja, mencari nafkah dan menikmati kehipan secara
keseluruhan.
4. Untuk pertama kalinya dalam sejarah hamper
segala hal kemungkinan dapat dilakukan.
5. Sayangnya di setiap Negara mungkin hanya
satu dari lima yang tahu benar cara memanfaatkan gelombang perubahan ini dengan
cerdik bahkan di Negara maju sekalipun.
6. Jika tidak mampu mencari alternative
penyelesaian atas persoalan, 20% elita akan menikmati 60% pendapatan nasional,
sedangkan 20% yang miskin mencapai 2% . Itulah kondisi yang memastikan
terjadinya kemiskinan, kegagalan sekolah, penyalahgunaan obat-obatan,
keputusasaan, kekerasan dan ledakan nasional.
7. Oleh karena itu, kita membutuhkan revolusi
belajar untuk mengimbagi revolusi informasi agar semua orang dapat menikmati
keuntungan bersama dari potensi sumber daya manusia yang luar biasa.
8. Untungnya, revulusi tersebut membantu kita
mempelajari segal hal lebih cepat dan lebih baik juga berjalan lebih cepat.
Rowntree (1974: 104-113) mengelompokkan media
pembelajaran sebai berikut.
1. Media
Interaksi Insani
a. Kemunikasi langsung antara dua orang guru
dan peserta didik atau lebih.
b. Kehadiran ini dapat terjadinya saling dapat
mempengaruhi secara signifikan.
c. Komunikasi dapat terjadi secara verbal dan
nonverbal.
d. Komunikasi verbal berpengaruh besar terhadap
perkembangan kognitif peserta didik.
e. Untuk pengembangan efektif dilakukan
melaului komunikasi nonverbal seperti penampilan fisik, roman muka, gerak
gerik, atau sikap.
2. Media
Realita
a. Realita merupakan perangsang nyata, seperti
orang, binatang, benda atau peristiwa yang diamati peserta didik.
b. Dalam realita orang hanya menjadi objek
pengamatan atau studi.
3.
Pictorial
a.
Media ini sajikan dalam berbagai bentuk variasi gambar dan diagram nyata
ataupun simbol, bergerak atau tidak bergerak.
b.
Dibuat diats kertas, film, kaset, disket, dan media lannya.
c.
Penyajian mulai dari yang sederhana, seperti sketsa dan bagan sampai kepada
yang cukup sempurna, seperti film bergerak, berwarna, bersuara, atau bentik
animasi yang di sajikan dalam video atau komputer.
d.
Mdia ini memiliki banyak keuntungan karena hampir semua bentuk, ukuran ,
kecepatan, benda, dan mahluk, serta peristiwa dapat disajikan dalam media ini.
4. Simbol Tertulis
a.
Media penyajian informasi yang paling umum
b.
Macam bentuknya, seperti buku teks, buku paket, paket program belajar,
modul dan majalah.
c.
Penulisan symbol-simbol tertulis dilengkapi dengan media factorial, seperti
gambar, grafik, bagan, dan bentuk lainnya.
d.
Reklame Suara
e.
Berbagai informasi dapat disajikan kepada peserta didik dalam bentuk
rekaman suara.
f.
Rekaman suara dapat dipadukan dengan media factorial.
D. PENDEKATAN
KONSTRUKTIVISME BELAJAR
Pendekatan konstruktivisme dalam belajar
merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus kepada peserta didik
sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih
merangsangdan memberikan peluang kepada peserta didik untuk belajar berfikir
inovaif dan mengembangkan potensinya secara optimal. Brooks and Brooks
menyatakan, kontruktivis adalah salah satu pendekatan dalam belajar mengajar
yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan
gambaran serta inisiatif peserta didik. Pendekatan kontruktivitas dalam belajar
dilakukan, melalui proses ekplorasi personal, diskusi, dan penulisan reflektif.
Cobb yang dikutif Hilam (2006:2), menyatakan bahwa pendekatan
kontruktivis menginginkan kita pada pendekatan discovery learning. Kedua
pendekatan ini memanfaatkan adanya tantangan untuk menemukan sesuatu, peserta
didik. Keduanya memandang peserta didik sebagai ilmuwan kecil. Adapun
perbedaannya, discovery learning, yaitu belajar untuk menemukan sesuatu
pengetahuan yang sudah ada. Adapun kontruktivis , yaitu berusaha menemukan
sesuatu yang baru.
Pada perbedaannya terletak pada usaha menemukan
pengetahuan yang sudah ada dalam discovery, sedangkan dalam kontruktivisnya,
yaitu usaha untuk menemukan pengetahuan baru (invention). Selanjutnya, Brook
dan Brooks yang dikutip Hilman (2006: 2-3) mengemukakan perbedaan antara kelas
belajar tradisinal dan kelas belajar kontruktivis sebagai berikut.
Tabel 3.1
Perbedaan Kelas Tradisional Dan Kontruktivis
Kelas Tradisional
|
Kelas Kontruktivis
|
Kurikulum disajikan secara linier
|
Kurikulum disajikan secara fleksibel
|
Kurikulum di sajikan sebagai acuan yang harus diikuti.
|
Permasalahan sehari-hari sebagai acuan dan dapat mendorong rasa ingin
tahu siswa.
|
Aktivitas belajar terikat pada buku pegangan.
|
Aktifitas pembelajaran di arahkan pada penggunaan data mental.
|
Siswa dianggap sesuatu yang kosong (kertas putih) dimana guru akan
menggoreskan pengetahuan di atasnya.
|
Siswa dianggap sesuatu yang kosong (kertas putih) dimana guru akan
menggoreskan pengetahuan di atasnya.
|
Guru bertindak sebagai pusat informasi.
|
Guru bertindak sebagai moderator dan fasilitator.
|
Penilaian dilakukan dengan tes hasil belajar yang terpisah dari proses
belajar mengajar.
|
Penilaian terjalin dalam proses belajar mengajar melalui observasi
terhadap proses kerja dan kumpulan aktivitas siswa.
|
Siswa banyak bekerja secara individual
|
Siswa lebih banyak bekerja kelompok.
|
Pendekatan kontruktivis
sebagai pendekatan baru dalam prose pembelajaran memiliki karakteristik sebai
berikut.
1. Proses pembelajar berpusat pada peserta
didik sehingga peserta didik diberi peluang besar untuk aktif dalam proses
pembelajaran.
2. Proses pembelajaran merupakan proses
integrasi pengetahuan baru dengan pengetahuan lama yang dimiliki peserta didik.
3. Berbagai pandangan yang berbeda antra
peserta didik dihargai dan sebagai tradisi dalam proses pembelajaran.
4. Peserta didik didorong untuk menemukan
berbagai kemungkinan dan mensintesiskan secara terintegrasi.
5. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam
rangka mendorong peserta didik dalam proses pencarian (inquiry) yang lebih
alami.
6. Proses pembelajaran mendorong terjadinya
komperatif dan kompetitif dikalang peserta didik secara aktif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan.
7. Proses pembelajaran dilakukan secara
kontektual, yatu peserta didik dihadapkan kedalam pengalaman nyata.
Dinas Pendidikan Jawa Barat (2004:21-22) mengemukakan beberapa
teori kontruktivisme, yaitu sebai berikut.
a. Kontruktivisme
Peaget
Kontruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan
bahwa:
1) gambaran mental
seseorang dihasilkan pada saat berinteraksi dengan lingkungannya;
2) pengetahuan yang
diterima oleh seseorang perupakan proses pembinaan diri dan pemaknaan, bukan
internalisasi makna dari luar
b. Kontruktivisme
Personal
Kontruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan
bahwa:
1) set mental (Idea) yang dimiliki peserta didik
mempengaruhi panca indera dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
pembentukan pengetahuan;
2) input yang diterima
peserta didik tidak memiliki makna yang tepat;
3) peserta didik
menyimpan input yang diterima kedalam memorinya;
4) input yang tersimpan dalam memori tersebut
dapat digunakan lagi untuk menguji input baru diterima;
5) peserta didik memiliki
tanggung jawab terhadap apa yang diputuskan.
c. Kontruktivisme
Sosial
Kontruktivisme
pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:
1) pengetahuan yang dibentuk peserta didik
merupakan hasil interaksi dengan lingkungan social di sekitarnya, dengan
demikian bahwa pengetahuan dibina manusi;
2) pembinaan pengetahuan bersifat personal
social;
3) pembinaan pengetahuan personal adalah
perentara sosial, dan pembinaan pengetahuan sosial adalah perentaa personal;
4) pembinaan pengetahuan sosial merupakan hasil
interaksi sosial;
5) interaksi sosial dengan yang lain adalah
sebagai dari personal, pembinaan sosial dan pembinaan pengetahuan bawaan.
d. Kontruktivisme
Radikal
Kontruktivisme
pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:
1) kebenaran tidak diketahui
secara mutlak;
2) ilmu pengetahuan (scientific) hanya dapat
diketahui dengan instrument yang tepat;
3) Konsep ang terjadi adalah hasil yang diperoleh
individu setelah melakukan uji coba untuk menggambarkan pengalaman subjektif;
4) konsep akan berkembang dalam upaya
penggambaran fungsi efektif pentang pengalaman subjektif.
Implikasi dari teori konstruktivitas terhadap
proses pembelajaran adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran tidak akan berjalan dengan
baik, jika peserta didik tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah
dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya.
2. Pada akhir proses pembelajaran, peserta
didik memiliki pengetahuan yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.
3. Untuk mengambil keputusan (menilai), peserta
didik harus bekerja sama dengan peserta didik lainnya.
4. Guru harus mengakui bahwa peserta didik
membentuk dan menstruktur pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang
dimiliki, seperti bahasa, matematika, music, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar